
Tetapi, ada pengecualian yang saya temukan. Nilai kebaikan yang tertanam. Bila nilai ini sudah menjadi bagian dari kita,bukan hanya sebuah doktrin yang melekat, tetapi nilai ini adalah kita. Kita muncul karena nilai ini. Nilai kebaikan. Sungguh tidak mudah untuk mempertahankan sebuah nilai kebaikan di dalam lingkungan yang memang tidak menghendaki munculnya nilai kebaikan itu. Tapi, disitulah perbedaanya.Perbedaan tentang kualitas diri.
Sejauh mana nilai-nilai itu terhujam di hati. Sebesar apa nilai-nilai itu melingkupi pikiran kita, dan sejauh mana ia menghiasi hari-hari kita. Kekuatan ikatan pada kebaikan yang telah terbentuk kadang merenggang, dan kadang erat. Disanalah kita untuk terus menjaganya. Dengan apapun yang kita bisa. Perubahan memang mudah, tapi mempertahankan itulah nilai kebaikan yang sulit.
Saya ingin mencoba belajar dari ikan. Yang menjaga dirinya di tengah keasinanan laut. Karena ia hidup bersama dengan yang lainnya, dan ia patuh pada sunnatullahnya
~hafizhurrahman.
November 2005
Untuk saudara-saudaraku
yang tetap teguh bersama
yang tetap teguh bersama
nilai kebaikannya.
No comments:
Post a Comment