Friday, January 27, 2012

EAT, PRAY, LOVE: Europe Trip 2011-2012 (Part 1: Nice - Monaco)

Assalamu'alaikum..
Selamat pagi, Indonesia!

Seperti yang sudah dijanjikan di tulisan sebelumnya, pada tulisan kali ini saya akan berbagi tentang perjalanan saya di akhir tahun 2011 tahun kemarin ke Eropa. Mari kita awali ceritanya dengan bismillah.. Selamat menikmati!

Setelah tahun yang cukup hectic di 2011, akhirnya saya tamat SD dokter. Yap, sekolah dasar dokter. 6 tahun seperti zaman SD dulu. dan ini baru merupakan awal, karena setelahnya jika ada rezeki insyaAllah mau lanjut sekolah lagi untuk ambil spesialisasi di bidang tertentu. Sampai sekarang masih belum pasti, karena masih dalam proses istikharah dan lobi-lobi dengan pihak terkait hehehe. Setelah tamat, saya kembali pulang ke rumah keluarga (tempat ayah dan ibu saya tinggal) di Sukabumi. Oh ya, untuk yang belum tau Sukabumi, nih klik aja disini. Di suatu sore yang sangat sejuk dan dingin, kami (saya dan orang tua) duduk di teras ditemani teh panas dan pisang goreng.. perbincangan santai ngalor ngidul, timur barat.. dan muncullah ide "kamu mau silaturahmi ke keluarga kita yang ada di Belanda? sambil tunggu hasil ujian UKDI dan STR kamu diproses gitu..waktu dulu keluarga kita ke Eropa kan kamu nggak ikut.." Ucapan papa itu bagaikan secercah cahaya yang muncul terang dari balik gelapnya awan sukabumi.. hehehe lebay! Dan tanpa banyak pikir panjang "Bien sur!!" of course lah.. tentu saja. Alhamdulillah, sepertinya sedekah saya kemaren yg sangat menguras tabungan Allah bayar langsung dengan perjalanan ini.. benar ya, sedekah ini menjemput rezeki sekali.. berlipat-lipat di dunia, semoga di akhirat juga... luarr biasaaa..Allahu Akbar! (cerita sedekah ini pengen dimasukin #SSS nya NFQ Aaah..)

Beberapa hari kemudian, dapat kabar baik yang sangat saya syukuri juga. Ternyata pada waktu yang sama, Pak De dan Bu De saya juga mau ke Nice untuk nengok keluarga anaknya (Mas Alvin) yang tinggal disana untuk sekolah dan jalan2 hehehe.. Untuk yang belum tau Nice, Nice itu sebuah kota kecil yang sangat indah di Selatan Prancis. Tetanggaan sama Cannes (yang festival film itu loh) dan Monaco (yang negara kecil dan mewah). Mereka ada di garis pantai Riviera nya prancis.. More info ttg Nice klik disini. Oleh karena itu, akhirnya saya memutuskan untuk pergi bersama dengan mereka. Dengan flight Qatar Airways, kami bertolak dari Jakarta pada tengah malam tanggal 8 Desember 2011. Pesawat kami transit di Doha 18 jam, kemudian transit juga di Milan, Italy satu jam, lalu lanjut ke Nice. Cerita menarik mengenai transit saya di Doha, Qatar dan ketemu dengan Muhammad Assad (penulis NFQ) saya tulis di tulisan sebelum ini 

9 Desember 2011, Nice - Monaco
Setelah sampai dari perjalan yang cukup panjang dari Indonesia, kami tiba di Nice (France). Imigrasinya ramah dan baik hati, beda jauh dengan imigrasi di beberapa negara sekitar indonesia yang garang dan sangar. Kita disambut dengan senyuman dan sapaan "bonjour" Sampai Airport, mas Alvin datang menjemput kita dengan mobil. Oh ya, saran untuk transport murah di Eropa, mungkin bisa coba sewa mobil. Kalau di airport Nice, Cote de Azur ada banyak perusahaan tempat kita bisa sewa mobil. Harga nya bervariasi sesuai jenis mobil, kapasitas, merk dan lain sebagainya. Salah satu opsi untuk sewaan mobil nya adalah Europe car. Kalo traveling dengan banyak orang, sistem sewa mobil ini lebih disarankan. karena relatif lebih hemat jika dibandingkan dengan pake transport umum. Selama... kita punya GPS, mau belajar stir kiri dan peraturan lalu lintas di negara tsb.. Oke lanjut. Kemudian kita ke tempat tinggal mas apin di Nice. Sampai disana sudah ada juga sepupu saya yang dari Jakarta yang lagi berkunjung juga ke sana. Langsung kita mulai menjelajah Nice..
Promanade des Anglais, Nice, French Riviera
Pantai Riviera Prancis terkenal dengan keindahannya, jadi banyak turis yang datang kesana. Hotel-hotel dipinggir pantai tentu saja bintang lima, dan bisa dibilang sangat high-class. Prancis selatan beda dengan prancis utara untuk masalah iklim. Walaupun ada winter, di daerah selatan tidak pernah ada salju saat winter. Jadi relatif lebih hangat dibanding daerah utara. Pengecualian dua tahun yang lalu turun salju disini. Beginilah efek global warming.. Cuaca jadi aneh2. Oke, hari itu kita keliling kota kecil Nice dengan sepeda sewaan. Perjalanan kita mulai dari Promanade des Anglais yang orang sana biasa sebut La Prom yaitu jalan dipinggir pantai Nice. Jalan ini penuh dengan aktivitas orang yang main sepeda, skateboard, inline skate, jalan, jogging, lari, mancing ikan, bahkan berenang. Dan ini masih winter.. Katanya, kalau summer lebih banyak lagi orang-orang nya. plus banyak juga yang jemuran.. hehehe..Di jalan ini setiap bulan Februari ada festival2 gitu. semacam di Brazil dan Venice. Menarik juga untuk dilihat sepertinya. Ohya, untuk sewa sepeda disini harus punya kartu berlangganan. Sulit juga untuk turis, apalagi yang tidak berbicara bahasa francais. Tapi jalan-jalan pagi atau sore disini juga indah kok. Nggak perlu keluar biaya banyak..
Sewa sepeda di Promenade des Anglais, Nice
Pasar di Old Town, Nice. Bersih banget.. Seperti bukan pasar yaa..
Setelah puas bersepeda dan jalan2 keliling kota tua Nice. Tidak ada salahnya kita nongkrong di cafe pinggir jalan sambil mencoba croissant dan black coffee (yang disuguhkan di cangkir super kecil) di restoran pinggir jalan.. kesimpulan nya Nice is a very nice city...Setelah makan siang, kita jalan-jalan lagi.. Kali ini sedikit lebih jauh. Saatnya menikmati sunset di negara Monaco!
Yok dipilih-dipilih.. Mau yacht yang manaa...
Christmas market di pelabuhan Monaco
Menangkap keindahan monaco sore hari
Perjalanan dari Nice-Monaco ditempuh dengan kereta selama 20 menit. Kalau naik mobil mungkin lebih cepat. Tapi sekalian coba pengalaman baru, dan lihat pemandangan pinggir pantai riviera dengan kereta yang sangat indah Alhamdulillah.. Sampai Monaco foto2 di pinggir pelabuhan tempat parkir yacht, pasar natal tempat berbagai makanan musim dingin dijual dan jalan panjang tanjakan ke istana monaco.. Sempat nyasar2 cari jalan sana sini, tapi akhirnya sampai juga di rumah mas apin. Istirahat, karena besok pagi sudah harus terbang lagi ke London, UK. Ok segitu dulu.. Nanti kita lanjut lagi dengan part berikutnya di negara lain.. Alhamdulillah..

Salaam,
Rizky Andhika Pattisahusiwa

Tuesday, January 10, 2012

Ayo kembali menulis..

Assalamu'alaikum..
Good Morning! Goedemorgen! Bonjour! Buongiorno! 


Sudah lama ya blog ini ditinggal. kalo diibaratkan rumah, pasti halamannya udah penuh dengan rumput liar, cat temboknya udah pada kelupas2, di dalam rumah pada bocor dimana-mana, lumutan, jamuran, dll.. Wah kasihan sekali. Ya, tidak lain tidak bukan alasan paling standar adalah karna yang punya rumahnya sibuk. Akhir tahun ini sibuk urus-urus banyak hal. Di bulan Nopember ada ujian UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) ujian yang harus ditempuh semua dokter di indonesia, kalau lulus dapat STR (Surat Tanda Registrasi) syarat mutlak untuk kerja jadi dokter. Beriringan dengan itu lanjut pelaksanaan sumpah dokter. Ya, Alhamdulillah.. yang punya rumah ini sudah ganti status. Dulu masih mahasiswa kedokteran, terus lanjut jadi dokter muda, dokter magang. Dan sekarang... Dokter beneran.. Lemme introduce my self once again. Saya Rizky Andhika Pattisahusiwa, dr. (Sesuatu sekali ya dua huruf diakhir nama saya itu hahaa..) Setidaknya perjuangan enam tahun. Ya ENAM TAHUN. untuk dapat dua huruf kecil dibelakang nama saya itu.. Kalo dibuat tulisan pasti jadi banyak posting kalo mau cerita ttg perjuangan meraih dua huruf kecil dibelakang itu. Ya nanti ya, satu-satu dulu.. Tagih ya nanti hehehe..

Setelah itu, Saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk jalan-jalan silaturahim ke saudara2 saya yang tinggal di Belanda. Sekalian lanjut silaturrahim juga ke beberapa spupu di Nice, teman di UK, dll.. Alhamdulillah yah, sesuatu banget. hehehe..Nanti ada tulisan khusus ttg perjalanan ini. (EAT, PRAY, LOVE: Europe trip 2011-2012) 

Yah, kembali ke judul utama.. kembali menulis. Beberapa waktu yang lalu, bersamaan dengan perjalan saya ke Eropa saya mampir di Qatar. dan saya dapat motivasi luarrr biasaa saat ngobrol ringan dengan seorang sahabat di Doha. Ya, setidaknya sekarang saya menganggap dia teman baik saya, namanya Muhammad Assad. Pembaca sekalian pasti kenal, karena dia terkenal banget dengan blog nya "Notes From Qatar" dan buku yang ditulisnya yang best seller dengan judul yang sama. 
with Muhammad Assad, Notes From Qatar writer @ Doha, Qatar
Alhamdulillah. Assad orang yang sangat open, supel, humble, dan helpful. Saya diajak datang ke Qatar Petroleum Congress di QNCC (Qatar National Convention Centre) dan jalan2 keliling kampusnya, Qatar Foundation. Nonton show angklung dan joget poco-poco di stand pertamina, difotoin di depan ambulance dan kampusnya sampe akhirnya dilarang sama satpam, dan dikasih liat cover buku terbarunya yang belum keluar dipasaran, Notes From Qatar 2 hehehe.. Sesuatu sekali ya, Senang sekali bisa menghabiskan waktu satu hari di Qatar, Doha dengan Assad. Padahal awalnya enggak ada plan apa2 di Qatar, karena judulnya cuma transit doang. Titik. 

Banyak orang yang nanya "kamu kenal dimana?" Baiklah saya jawab aja deh disini.. Begini ceritanya..Saya berangkat ke Nice (France) dengan pesawat Qatar Airways, yang pada waktu itu lagi ada diskon2 jadi murah. Tapi ada hal yang disayangkan, ternyata untuk penerbangan dari Jakarta ke Nice itu harus transit di Doha, Qatar. Dan enggak tanggung-tanggung harus transit di sana selama 18 jam!! Yah sudah, karena terlanjur dibeli oleh Pak De saya, jadi ya kita jalani saja.. Nasi sudah jadi bubur, tinggal kita beli sayur, wortel, kentang, ubi, dan dedaunan lain plus sambal maka jadilah bubur manado (bosen pake versi bubur ayam terusss.. hahahaa) 

Waktu itu saya lagi buka2 BB dan muncul lah beberapa kali twit dari @muhammadassad tentang NFQ limited edition. Saya suka dengan twit2nya assad, karena sering mengingatkan saya dengan ayat2 Quran dan kalimat2 motivasi yang ENTAH MENGAPA sering banget pass dengan momen dalam hidup saya. Kemudian saya sadar, kalo NFQ itu Notes From Qatar, dan seingat saya Assad itu emang lagi kuliah di Qatar. Seru juga ya kalo ketemu penulis NFQ di Qatar. hehehe.. Lalu akhirnya saya buka internet, dan mengirim email ke email yang ada ditwitternya assad. Saya niatkan untuk silaturahim saja. Kalo dibales ya syukur, kalo enggak juga gapapa. Mengingat waktu itu adalah 3 hari sebelum saya berangkat. Assad kan orang terkenal, penulis best seller, dan lagi kuliah kesimpulannya pasti sibuk deh, terus siapa gw..haha, Someone form somewhere tiba2 minta ketemuan! hellow!! So, nothing to loose.. dan gw pikir niat gw ga jelek kok, silaturahim, so worth trying lah.. Besok nya email saya dibalas! Alhamdulillah komunikasi berlanjut dan akhirnya kita janjian untuk ketemu di Qatar. So, begitulah cerita nya sampe bisa ketemu assad di Qatar. Terjawab yaah.. 

Oh ya, hal menarik yang lucu adalah, sebelum berangkat Qatar akhirnya saya beli buku NFQ untuk pertama kalinya *sorry bro assad!*...itu pun karena Assad nitip minta dibeliin 3 biji untuk dibawa ke Qatar. Lucu juga ya, beli buku untuk dikasih ke penulis nya.. hahaha... Alasan kenapa sebelumnya dan sampe sekarang saya belum punya buku NFQ adalah karena waktu itu saya pertama kali ketemu buku NFQ waktu saya main ke rumah teman saya (tanri) dan langsung saya baca. jarang banget loh ada buku yang saya baca sampe tuntas, dan buku NFQ ini salah satunya! daaan... saya baca SAAT ITU JUGA dan LANGSUNG KHATTAM!! hehehe..  Kebayangkan bagusnya kayak apa? hahaha.. *nih gw promosiin saaadd!* Ayo deh pada beli ya pembaca sekaliaan...

Waktu perjalan pulang ke Indonesia dari Nice, saya mampir lagi di Doha, Qatar. Dan.. kali ini. Luar biasaa sekali ya, gantian Assad yang berkunjung ke tempat saya. Yah, hotel saya maksudnya.. hehehe..Kita makan malam di restaurant di hotel tempat saya tinggal. Restaurant gaya-gaya timur tengah gitu pake bantal2 dan lesehan. Sambil makan, kita share cerita dan ide2 juga networking. Alhamdulillah dari sana juga dapat motivasi baru untuk kembali menulis.. Ada beberapa mimpi dan "tuntutan profesi" untuk menulis yang saya temukan. Saya pikir enggak ada salahnya untuk memulai kembali membenahi blog ini...Jadi begitulah sekilas kisah ttg menulis.. 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan jalan untuk memotivasi saya menulis dengan cara yang indah. Dan juga bersyukur bisa silaturahim dengan salah seorang pemuda hebat pemimpin Indonesia masa depan, Muhammad Assad.. Thanks ya bro! 

Sekian dulu, pembaca sekalian. Doakan agar saya bisa komitmen update blog ini ya.. 
Terima kasih! Thank you! Merci! Dank u wel! Gratzie!!

Salaam,
Rizky Andhika Pattisahusiwa
dr. Rizky with beloved parent
Sumpah Dokter @ Graha Sanusi, UNPAD
Corniche Area, Doha, Qatar
Kampus nya bro Assad
Ambulance depan QNCC
Restaurant @ Al Ilwan Suite Hotel, Doha

Monday, May 30, 2011

Aku dan pasien..

Berinteraksi dengan pasien adalah suatu hal yang mutlak bagi seorang dokter. Mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, sampai pemeriksaan penunjang, butuh kerjasama yang baik antara dokter dan pasien. Apa jadinya, kalau gap pendidikan, bahasa, dan budaya mewarnai percakapan antara dokter dan pasien. Kira-kira seperti inilah yang terjadi. Ini yang saya dan teman-teman dokter magang alami saat kami berdialog dengan pasien. *BASED ON TRUE STORY*
LESSON #1: SPEAK THEIR LANGUAGE

Psn: "Saya sudah rutin berobat karna bengkak jantung" 
Gw: Hening. 
Beberapa saat kmudian. Oh, maksudnya gagal jantung. Decompensatio cordis :)
Lessonlearned: Pelajarilah nama2 lain penyakit dari bahasa pasien!

Pasien: "Harus dirongsen ya dok?" 
Gw: "Iya, harus dirongsen dulu.." 
Beberapa saat kemudian, ya ampun. tadi gw ngomong RONGSEN lah! hahaha :D

Pasien: "Dok, ini impusan nya enggak jalan2!"
Gw: "Kalau impusan nya jalan2 mah serem atuh bu.." 
Pasien: "hahaha.."
Beberapa saat kemudian..hahaha. IMPUSAN.. :D

Psn: "Dok, resepnya belum dikasih sama doktor.." 
Gw: "tadi bukannya udah dikasih sama doktor John?" 
Psn: "Belum dok.."
Beberapa saat kemudian.. Beuh DOKTOR -__-
Belum S3 udah jadi DOKTOR aja..hahaha
LESSON #2: PERMUDAH PENJELASAN

Teman gw: "Ibu, patuanganna bade dikomputer heula nya bilih aya nanaon"
Pasien: "sumuhun,Dok."
Beberapa saat kemudian..dikomputer?! hahaha

Psn: "Lapar dok.. Mau makan!"
Teman gw: "belum boleh pak, lambungnya masih dicuci."
Psn: "Dicuci pake apa dok? Rinso?!"
Gw: +___+
Lessonlearned: Gunakan kata "BILAS" daripada "CUCI" Pastinya pasien ini benar-benar lapar!
LESSON #3: LAUGHTER IS THE BEST MEDICINE 

Meng-EKG pasien 
Gw: "Jangan gerak pak, nanti nyetrum loh!" 
Psn: "Masak nyetrum dok! Hahaha.." 
Gw: "Jangan ketawa pak!!"
Psn: -_____-" 
Gw: "Hahaha.."
Lessonlearned: Jangan bercanda dengan pasien yang sedang di EKG :)

Psn: "Dok, yg kuliah rekam medis nanti periksa EKG ini ya?" 
Gw: -__- "Bukan pak, itu rekam medis, kalo ini mah rekam jantung" 
Psn: "Ooo.."
 
LESSON #4: JADILAH PENDENGAR YANG BAIK

Psn: Dok, sy demam, batuk, pilek, sakit pinggang, mual, ngga nafsu makan, sering pipis, lemes,.. 
Gw: ada lagi bu? 
Psn: Msh byk dok 
Gw: -__-"
Lessonlearned: Hati-hati dalam bertanya!

Psn: "Sakit lutut dok" 
Gw: "skr msh sakit bu?" 
Psn: "skr mah ngga, liat dokter yg ganteng sakitnya hilang"  
Gw: "Eaa.." 
Lessonlearned: Jangan tanya pertanyaan yang memancing pasien untuk galau ;p

Saturday, May 21, 2011

Jalan harian, ujian kesabaran

Senin, 16 Mei 2011 adalah hari pertama saya mulai magang di RS jejaring (selain di RSHS) Selama 6 bulan kedepan, saya akan melakukan magang dengan berkeliling ke beberapa kota: garut, cianjur, sumedang, dan karawang. Tapi satu bulan ini, saya bertugas di salah satu RSUD yang ada di Kota Bandung. Lokasinya tidak berada di pusat kota Bandung, tapi jauh lebih dekat jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang akan saya kunjungi beberapa bulan kedepan. Namun..sayang disayang, mengapa mobilku harus mengalami ujian berat selama satu bulan ini. Melalui jalan yang sering tergenang banjir dan berlubang sedalam jurang.. (lebay.com) Sabar yaa mobilku.. Pada siapakah saya harus melaporkan jalan jelek ini? Adakah dinas terkait yang masih peduli keselamatan pengguna jalan dan tentu saja kesejahteraan mobil-motor? Ayo atuhlah..
Lubang separuh jalan!
Jalan aspal kuno. try this: Jalan kerikil :/
Lubang dalam sangat


Monday, May 16, 2011

Belitung : pasir putih, laut biru, bebatuan

Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi, Belitung. Bersama 11 orang teman-teman lainnya, kami berlibur ke tempat kampong halaman Andrea Hirata. Saya akan berbagi tentang beberapa tempat yang dikunjungi dan beberapa informasi menarik yang perlu diketahui untuk pembaca yang mau berwisata ke Belitung. Semoga bermanfaat!
Negeri Laskar Pelangi
Untuk pembaca yang ingin mencari getaway berbau pantai pasir putih-laut-snorkeling, secara lokasi Belitung memang lebih jauh jika dibandingkan dengan Anyer, Pulau tidung, Pulau seribu, Pangandaran, atau Karimun jawa (dengan asumsi pembaca tinggal di wilayah Jakarta/bandung). Namun, secara timing perjalanan Belitung menjadi tempat yang relatif dekat. Jakarta-Belitung ditempuh dengan pesawat dalam waktu 45 menit. Kurang dari satu jam. “Baru saja selesai makan snack di pesawat, baru mau tidur, Eh..Sudah mau landing lagi” begitu celetuk teman-teman saya di pesawat. Jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang harus ditempuh dengan bermacet2 ria, atau berjam2 duduk di bus, tentu ini jadi pilihan untuk pembaca yang enggak mau terlalu lama menghabiskan waktu di jalan atau hanya punya waktu singkat untuk liburan. Pesawat ke Belitung ada 2 pilihan: Sriwijaya Air atau Batavia Air. Kami terbang dengan Sriwijaya Air, take-off dari cengkareng jam 06.20 WIB, dan sampai di Bandara H.AS. Hanandjoeddin 45 menit kemudian.
Pasir Putih, Laut Biru, Bebatuan
Sesampainya di Belitung, kami dijemput oleh driver dengan mobil elf, Pak Zainal (kalo mau no hp nya silakan japri) Untuk transportasi selama di Belitung, pembaca dapat menyewa mobil dengan drivernya. Mobil bervariasi mulai dari mini bus (avanza, kijang), elf, sampai ke bus, tergantung jumlah penumpang. Kalau pembaca berpergian dalam grup besar (lebih dari 5 orang) saya sarankan naik elf saja. Lebih baik tidak pakai bus, karena banyak jalan2 di kabupaten Belitung yang kecil2 dan bercabang2 banyak, sepertinya akan sulit aksesibilitasnya kalau kita menyewa bus.
Pohon untuk foto-foto, Tanjung Tinggi
Dari bandara, kami diantar ke Cottages di Tanjung Kelayang, Belitung Barat. Sebelumnya mungkin saya akan jelaskan dulu, bahwa di Belitung ada dua wilayah, Timur dan Barat. Pada perjalanan kali ini, saya lebih lama menghabiskan waktu di Belitung Barat, berbeda dengan biasanya orang-orang yang berkunjung ke Belitung Timur. Belitung Timur lebih populer karena di sana terdapat beberapa tempat yang menjadi lokasi syuting Laskar Pelangi (Gantong, Manggar, dll) tapi, pantai-pantai di Belitung Timur menurut saya jauh lebih indah dan menawan untuk dikunjungi. Kembali ke bahasan tentang where to stay in Belitung, jadi kami tinggal di sebuah penginapan di Tanjung Kelayang, yang ternyata kenyataannya tidak sesuai dengan gambar yang ada website nya. Hal ini perlu diperhatikan sebelum pembaca memesan tempat tinggal di Belitung. Pastikan dengan jelas fasilitas tempat menginap anda agar tidak miskomunikasi. Untuk pembaca yang berwisata dengan sistem ransel, cottages di Belbar harga semalam berkisar antara Rp.200-300ribu (untuk 4 orang paket keluarga, dengan AC, kamar mandi). Kalau sistem koper, ada juga hotel2 seperti Lor-in berkisar Rp.500rb. Lebih detail mengenai tempat menginap bisa dicari di internet. Selamat googling!
Pagi hari di belakang penginapan, Tanjung Kelayang

Hari pertama, kami berkunjung ke beberapa lokasi pantai di BelBar. Yang paling lama kita kunjungi adalah Tanjung tinggi yang merupakan lokasi shooting film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi. Jangan sampai lupa memakai sunblock karena matahari jam 9 disana, panasnya mungkin sama seperti jam 12 jika di Bandung. Lebih baik bawa kipas angin kecil, topi, kacamata hitam kalau perlu.
Antara batu-batu, Tanjung Tinggi
Makan siang di Tanjung Tinggi. Menu: ikan laut dan kangkung. Kangkung lezat. Ikan laut mantap. Jenis ikan pilih sendiri, harga sesuai berat ikan. Bumbu kecap atau bumbu kuning khas belitong juga boleh. Tambah lengkap dengan es kelapa muda langsung dari kelapa. Selesai makan, ada tempat sholat (musholla) lengkap dengan tempat wudhu, sarung, mukena. Kemudian jalan-jalan sore di bukit berahu dimana anda dapat merasakan seperti apa rasanya punya pulau pribadi karena pantainya sangat indah, pasir nya lebih lembut dari garam refine, dan anda menikmatinya sendiri. Ya sendirian! Perjalanan berlanjut sampai sunset di Tanjung Pandan. Tanjung pandan pusat kota nya belbar, jadi banyak orang yang menikmati sunset disini, kalo dilihat2 seperti pantai Kute nya Belitung.
Sunset di Tanjung Pandan
Mie Belitong for dinner
Hari kedua. Hari perjalanan laut. Keliling pulau-pulau kecil sekitar Belitung barat yang sangat indah sambil snorkeling. Mulai dari pulau pasir (pulau kecil, hanya pasir dan banyak bintang laut). Pulau Lengkuas (tempat snorkeling, mercusuar, dan tempat botram makan siang). Pulau babi (banyak bulu babi). Pulau Batu Berlayar (Batu nya seperti layar di kapal2 layar). Pulau tanjung kelayang (ada batu kepala burung). Semuanya indah.. Anda bisa snorkeling di sekitar pulau-pulau itu. Rekomendasi saya: Dekat pulau Lengkuas. Banyak terumbu karang, clown fish, ikan2 kecil bergerombol, dan paling penting tidak terlalu banyak bulu babi seperti di sekitar pulau babi.
Pulau Pasir, pasir putih di tengah laut!
Pulau Lengkuas, dengan mercusuar sejak 1882
Hari ketiga, adalah hari beli oleh-oleh dan jalan2 ke Belitung timur. Oleh 2 dari pulau Belitung bisa dibeli di Tanjung Pandan. Biasanya berupa kaos2 bertuliskan Belitung, hasil olahan laut (kerang, bintang laut, pasir, dll), atau batu meteorit (katanya bisa menyerap energi negatif, entahlah..) bisa juga beli kupi manggar di Belitung Timur. Belitung Timur berjarak sekitar 1,5 jam dari Belitung timur. Perjalanan ke beltim kita akan melalui berbagai kampong yang rumah2nya masih dari kayu. Seperti rumahnya Lintang. Kalau kata pak supir, itu rumah zaman transmigrasi dulu. Sesampainya di Belitung Timur, kita ke Desa Gantong. Sangat populer dengan replika sekula nya Ikal, lintang, harun, dkk. Oh ya, ternyata Lintang adalah nama desa yang bersebelahan dengan Gantong. Selanjutnya perjalanan berlanjut ke Manggar. Pusat kota Belitung Timur. Kita bisa lihat beberapa tempat yang jadi tempat syuting film Laskar Pelangi: Kedai Aling yang sekarang sudah jadi toko bangunan, kedai2 kopi (masih sama, tempat chitchat bapak2 di Belitong), bioskop, dan jalan2 tempat mereka parade pake daun2an itu.
Replika sekulanya Bu Mus, Gantong
Kurang lebih itu ringkasan perjalanan saya dan teman2 di Belitung. Saya merekomendasikan pembaca untuk berlibur ke sini. Ohya, di bulan Agustus - Oktober ada Sail Belitung-Wakatobi. Happy vacation!

Tulisan ini dibuat karena request teman2 
yang minta cerita tentang perjalanan ke Belitung.
Selamat menikmati, kawan!