Saturday, September 1, 2007

Beruntunglah, wahai ghuroba!

Ghuroba.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Saat dunia mulai sesak dengan para koruptor. Saat generasi muda mulai hilang dengan narkoba dan terpukau dunia. Saat pemimpin tak lagi menangisi nasib rakyatnya. Kau mulai mengajak manusia, membina mereka, dan merawat benih-benih keimanan mereka dalam tarbiyah. Mengajarkan mereka menjadi birokrat yang jujur. Mengajak pemuda menjadi generasi pendobrak kedzaliman. Dan merawat pemimpin-pemimpin yang adil untuk mengurusi dunia.

Saat banyak orang terlelap nyenyak dalam buaian selimut, kau berdiri tegar dalam syahdunya qiyamulail. Saat gosip, obrolan sia-sia, dan ghibah merebak, kau hiasi lisanmu dengan tilawah dan al-ma’sturat. Saat masjid tak lagi ramai, kau kembali dengan majelis ilmu dan dzikir di dalamnya.

Orang yang senantiasa berbuat perbaikan,
saat yang lain berbuat kerusakan.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Orang yang senantiasa bertambah iman,
saat yang lain sedang turun.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Orang yang senantiasa menjunjung persatuan,
saat yang lain berpecah belah.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Orang shalih yang sedikit,
diantara banyaknya orang yang tak taat.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Orang yang senantiasa menghidupkan sunnah
dan mengajarkannya pada manusia.
Beruntunglah engkau wahai ghuroba!

Sahabat, sudahkah kita menjadi ghuroba?
Seperti yang rasulullah salallahu alaihi wassalam sampaikan?
Sungguh, Beruntunglah engkau wahai ghuroba!


~hafizhurrahman.

No comments: