Monday, August 18, 2008

Dr Oz :Yes [I'm a muslim]

Buat yang sering banget nonton Oprah Winfrey Show [sekarang sudah enggak ditayangkan lagi di METRO TV, tapi di Hallmark masih ada lho!] pasti sempat mendengar nama Dr. Oz. Dokter yang bernama panjang Mehmet Oz ini sudah lama malang-melintang di media amrik [Beberapa acara di Discovery channel, radio 24/7 XM Satelite Radio, dll] Bahkan tak sedikit orang mengenalnya sebagai, America's doctor. Di setiap kesempatannya, beliau selalu menampilkan data dan fakta yang unik sekali. Setiap nonton acaranya, saya pasti terkagum-kagum dengan luasnya pengetahuan yang beliau punya. Suatu ketika beliau bicara tentang dermatology, suatu ketika cuap-cuap tentang andrology, dan episode yang lain beliau bahas tentang masalah gizi dan pola makan. Saya pun sempat bertanya-tanya, sebenarnya siapa sih beliau?

Ternyata, beliau adalah seorang dokter bedah jantung. Dan itu memang tampak dari penampilannya, yang hobi banget pake baju scrub. Beliau memang seorang guru besar di Columbia University untuk bidang tsb. Beliau pun jadi chief dari Heart Assist Device Program, dan juga founder dari Complementary Medicine Program [semacam pengobatan alternatif] di New York Presbyterian Hospital! pfuh..subhanallah..Walaupun jadi dokter bedah yang aktif [sampai saat ini beliau melakukan 300 operasi dalam satu tahun], beliau masih aja ada waktu untuk mengisi acara di media-media bahkan juga meneliti. Beliau jadi direktur Siga Technologies, perusahan biotek yang sedang meneliti pengobatan oral yang aktif melawan virus orthopox, small pox, Lassa fever, Ebola, Marburg, Dengue fever, dll..Wow!! Nah, lebih menariknya. Beliau pun masih aja sempat buat nulis buku! Sudah lebih dari 400 paper yang beliau keluarkan, buku-buku yang bagus juga tak kalah pernah beliau hasilkan: YOU: The Smart Patient: An Insider's Handbook for Getting The Best Treatment; YOU: Staying Young: The Owner's Manual for Extending Your Warranty,dll..yang disusunnya bersama partnernya Dr. Michael F. Roizen. Gimana cara bagi waktunya ya...Ckckck..Salut!!Untuk memenuhi amanah dokter bedahnya, sejak jam 6 pagi setiap hari beliau berangkat ke tempat kerjanya. Setelah pukul 6 sore, baru beliau bisa melanjutkan aktivitas sampingannya [mengisi media, menulis, dll]. Padatnya..Pfuih..

Dr. Oz sangat open minded sekali dengan kedokteran timur. Beliau memadukan antara kedokteran barat dan timur dalam prakteknya. Di kliniknya, beliau menggunakan teknik-teknik ala Timur: Akupuntur dan Yoga dipadukan dengan kedokteran bedah jantung yang memang beliau kuasai sekali. Jadi beliau tidak hanya mengutamakan tindakan kuratif, tapi juga preventif. Tips nya untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengatur kesehatan emosi dan membiasakan diri untuk bersyukur. Nah, beliau juga menekankan niat yang besar untuk sehat. Seperti yang beliau ungkapkan "Tetaplah hidup dan pertahankan. Jika kamu tidak memiliki alasan penting untuk tetap sehat, maka kamu akan menjadi sakit"

Berbagai gelar juga beliau dapatkan: "Doctors of the Year" oleh Hippocrates magazine, "Healers of the Millennium" dari Healthy Living, dll. Banyak sekali hal luar biasa yang bisa kita teladani dari beliau. Mungkin karena berbagai hal itu lah, beliau masuk dalam list buku "Tokoh-tokoh muslim paling berpengaruh di Dunia". Jadi, terlepas dari berbagai titel besar yang beliau miliki, pria keturunan turki ini juga seorang muslim. Subhanallah..ketika dikonfirmasikan mengenai ke-muslim-an belliau, beliau menjawab: "Yes. My father is from Konya, the home of Mevlana, the famous Sufi poet."

-akhirnya..ketemu juga! muslim yang spesialis bedah jantung,
dokter "ummat", penulis, peneliti, cerdas, manajer yang tangguh,
Subhanallah..tunggu saja, kelak 10 tahun lagi..sejarah kan berulang!!

Sunday, August 17, 2008

Merdeka!!

Saatnya memerdekakan diri!
Lepaskan diri dari belenggu kemalasan..
Ucapkan selamat tinggal pada kekangan diri..
Saatnya melangkah lebih cepat!!

Sebentar lagi dah mau masuk ramadhan nih..
Be Prepared!! 14 days to go...

Saturday, August 9, 2008

Jurnal Umrahku (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim..
Ku kencangkan kembali dua helai kain putih yang sudah kupakai sejak dari hotel. Ku basuh tubuhku yang letih dengan lembutnya wudhu, ku langkahkan kaki pasti memasuki masjid yang damai itu, Dzulhulaifah. Banyak orang yang lebih mengenalnya dengan Bi'r Ali. Tempat kami memulai ihram (miqat) untuk umrah jika datang ke Mekkah dari arah kota Madinah. Masjid yang nyaman dan teduh. Orang-orang dengan pakaian ihram lalu lalang memasukinya. Ada yang shalat wajib berjama'ah terlebih dahulu, ada juga yang langsung shalat sunnah ihram 2 rakaat, masing-masing. Di tengah masjid ada sebuah taman kecil yang hijau, sebuah hal yang jarang kutemui sejak menginjakkan kaki di Timur Tengah, dimana-mana semuanya hanya pasir dan bebatuan. Disisi lain yang menghadap ke taman, ku lihat anak-anak kecil duduk melingkar dengan Al-Qur'an ditangan mereka. Sesekali bercanda dan tertawa. Ceria sekali, mereka terlihat begitu menikmatinya. Mungkin seperti melihat anak-anak indonesia sedang asyik dengan PS2 nya.

Ya Allah, kapan..bisa kunikmati menghafalkan Qur'an seperti adik-adik kecil di pojok sana..
Ya Rabb, Jadikan Qur'an sebagai cahaya dalam jiwaku..

Setelah shalat sunnah ihram, ku lirihkan dengan kata. "Labbaik Allaahumma Umratan.." Ya Rabb, Aku datang memenuhi seruan-Mu untuk berumrah..Kembali ku hadapkan ruh ku. Jatuh lemah di hadapan-Nya.

Ya Allah, dengan dua helai kain ini, hamba penuhi panggilan-Mu..
Ya Rabb, terima hamba yang lemah ini..hamba datang mengais Cinta-Mu..

Perjalanan lima jam kedepan terisi dengan lirik talbiyah.."Labbaik Allahuma labbaik..Labaik laa syarika laka labbaik, innal hamda wanni'mata, laka wal mulk laa syariika lak" Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, dan tiada sekutu apapun bagi-Mu. Sesungguhnya puji, nikmat, dan kekuasaan hanya bagi-Mu tanpa sekutu apapun bagi-Mu..

Selama perjalanan, ayahku tak henti mengingatkan untuk berhati-hati. Agar tak melanggar larangan ihram. Karena jika disengaja, yang melanggarnya harus membayar dam (jika diuangkan sekitar 20 real). Adapun beberapa dari larangan ihram diantaranya tidak boleh menggunting kuku dan merontokkan rambut dengan sengaja. Malam hari pun tiba, beberapa penumpang bus sudah terlelap, yang lain ada juga yang masih khusyuk dengan lantunan talbiyah dan sholawat.

Akhirnya, Kami memasuki Kota Makkah. Kota dimana Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam lahir. Kota tempat datangnya jutaan muslim di seluruh pelosok dunia. Tak terasa, air mata rindu itu mengalir begitu saja..

Ya Allah, hamba ada di sini, di Makkah..
Ya Rabb, di tanah para nabi dan syuhada..

Setelah menyimpan barang bawaan ke hotel, kami berjalan ke Masjidil Haram. Tak jauh, hanya 5 menit dengan berjalan santai. Puluhan ribu orang berdesak-desakkan bersama kami. Semuanya menuju tempat yang sama. Beberapa dengan pakaian biasa, banyak juga yang masih mengenakan ihram. Dan..Sampailah aku dipintu Bab Malikul Fahd. Sejak Masjidil Haram mengalami renovasi besar-besaran beberapa bulan lalu, pintu Babussalam yang begitu mahsyur tidak dapat digunakan. Jadi konsentrasi massa menumpuk di pintu-pintu lain.

Allahummaftahlii abwaaba rahmatik..
Ku langkahkan kaki, setelah menenteng sandal dengan tangan kiriku. Aku sampai juga. Masjidil Haram. Masjid yang menjadi qiblat seluruh muslim ketika shalatnya. Masjid istimewa, 100.000 kali dibanding shalat di masjid dekat rumahku. Masjid yang Allah muliakan, dan rasulullah cintai. Banyak cerita yang hadir menyeruputi pikiran ini. Tak tahan membayangkannya, aku masih tertunduk.

Setelah masuk ke areal dalam Masjidil Haram [di sana, ada beberapa "layer" untuk sampai ke ring paling dalam], ku beranikan diri untuk menengadah..Dan untuk pertama kalinya, kulihat Ka'bah lengkap dengan putaran manusia yang mengitarinya..
*speechless*
(to be countinue..)