Friday, August 24, 2007

Teguh

Suatu kali, seorang teman yang baru saya kenalbertanya tentang nilai kebaikan.Sebenarnya saya juga bingung dengan pertanyaan itu,tapi saya mencoba mengambil hikmah dari pertanyaan itu. Ia bertanyabagaimana bisa tetap menjadi 'baik'di tengah lingkungan yang sangat 'jahat'? Kita adalah lingkungan yang ada disekitar kita, Kita terbentuk karena lingkungan-lah yang membentuk kita menjadi seperti itu. Dogma ini memang sangat berkembang pesat, sehingga seperti sebuah keniscayaan untuk mempertahankan sebuah nilai yang berlawanan atau tidak sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang disekitar kita.



Tetapi, ada pengecualian yang saya temukan. Nilai kebaikan yang tertanam. Bila nilai ini sudah menjadi bagian dari kita,bukan hanya sebuah doktrin yang melekat, tetapi nilai ini adalah kita. Kita muncul karena nilai ini. Nilai kebaikan. Sungguh tidak mudah untuk mempertahankan sebuah nilai kebaikan di dalam lingkungan yang memang tidak menghendaki munculnya nilai kebaikan itu. Tapi, disitulah perbedaanya.Perbedaan tentang kualitas diri.


Sejauh mana nilai-nilai itu terhujam di hati. Sebesar apa nilai-nilai itu melingkupi pikiran kita, dan sejauh mana ia menghiasi hari-hari kita. Kekuatan ikatan pada kebaikan yang telah terbentuk kadang merenggang, dan kadang erat. Disanalah kita untuk terus menjaganya. Dengan apapun yang kita bisa. Perubahan memang mudah, tapi mempertahankan itulah nilai kebaikan yang sulit.
Saya ingin mencoba belajar dari ikan. Yang menjaga dirinya di tengah keasinanan laut. Karena ia hidup bersama dengan yang lainnya, dan ia patuh pada sunnatullahnya


~hafizhurrahman.
November 2005
Untuk saudara-saudaraku
yang tetap teguh bersama
nilai kebaikannya.

No comments: